Archive for April 2012

  • Cara Membuat Scroll Box pada Arsip Blog

    3
    Cara Membuat Scroll Box pada Arsip Blog.  teman teman bosan dan jenuh  dengan tampilan arsip blog yang terlalu panjang dan ingin menjadikannya lebih simpel dalam satu kotak, berikut akan saya jelaskan bagaimana cara membuat sroll box arsip pada blog. sebenarnya untuk tidak menampilakan bentuk arsib blog yang tidak  kepanjangan bisa dilakukan dengan pengaturan standar bawaan blogger sendiri, seperti membuat tampilan menu drop down atau tampilan flat bisa dilakukan secara gampang. tinggal masuk kepengaturan blog saja dan tinggal memilih tampilan mana yang anda suka.

    Tapi bisakah kita tetap menggunakan pilihan menu Kali ini saya akan berbagi bagaimana trik membuat widget  arsib blog yang  mempunyai fungsi scrol .
    berikut cara-caranya:
    • Masuk ke blogger
    • Klik Tata Letak
    • Klik Elemen Halaman
    • Tambahkan sebuah elemen halaman=> Tambah elemen Arsip Blog
    • Tapi Anda harus pilih gaya Hierarki

    • Setelah itu, klik Edit Html
    • Beri tanda centang pada tulisan Expand Widget Template
    • Lalu Anda cari kode seperti ini





    <b:widget id='BlogArchive2' locked='false' title='Arsip Blog' type='BlogArchive'>
    <b:includable id='main'>
    <b:if cond='data:title'>
    <h2><data:title/></h2>
    </b:if>
    <div class='widget-content'>

    Kemudian tambahkan code ini <div style='overflow:auto; width:ancho; height:100px;'> persis dibawah code <div class='widget-content'> jadi hasilnya akan berbentuk seperti ini

    <b:widget id='BlogArchive2' locked='false' title='Arsip Blog' type='BlogArchive'>
    <b:includable id='main'>
    <b:if cond='data:title'>
    <h2><data:title/></h2>
    </b:if>
    <div class='widget-content'>
    <div style='overflow:auto; width:ancho; height:100px;'>

    Setelah itu cari code ini tidak jauh kog dari code diatas

    <b:if cond='data:style == &quot;MENU&quot;'>
    <b:include data='data' name='menu'/>
    </b:if>
    </div>
    </div>

    Dan terakhir tinggal menutup code tersebut dengan perintah </div> jadi hasilnya akan seperti ini

    <b:if cond='data:style == &quot;MENU&quot;'>
    <b:include data='data' name='menu'/>
    </b:if>
    </div>
    </div>
    </div>

    Dan bentuk script keseluruhan akan seperti ini

    <b:widget id='BlogArchive2' locked='false' title='Arsip Blog' type='BlogArchive'>
    <b:includable id='main'>
    <b:if cond='data:title'>
    <h2><data:title/></h2>
    </b:if>
    <div class='widget-content'>
    <div style='overflow:auto; width:ancho; height:100px;'>
    <div id='ArchiveList'>
    <div expr:id='data:widget.instanceId + &quot;_ArchiveList&quot;'>
    <b:if cond='data:style == &quot;HIERARCHY&quot;'>
    <b:include data='data' name='interval'/>
    </b:if>
    <b:if cond='data:style == &quot;FLAT&quot;'>
    <b:include data='data' name='flat'/>
    </b:if>
    <b:if cond='data:style == &quot;MENU&quot;'>
    <b:include data='data' name='menu'/>
    </b:if>
    </div>
    </div></div>

    <div style='overflow:auto; width:ancho; height:100px;'>
    100 px adalah tinggi dari bidang tersebut jadi tinggal rubah nilainya sampai anda sudah merasa cocok dengan template anda.

    Terakhir simpan template anda dan selamat sekarang anda sudah mempunyai widget arsib blog yang mempunyai fungsi scrol , semoga artikel Cara Paling Mudah / Gampang Membuat Scroll Box pada Arsip Blog bisa bermanfaat bagi kamu semua.
  • Cara Membuat Fans Facebook Melayang di Blog

    0
    Cara Membuat Fans Facebook Melayang di Blog.  Selamat malam Sahabat setia Blog Anak Madura, malam ini saya akan posting bagaimana membuat kotak facebook like melayang di Blog anda, Kali ini saya akan sedikit posting tentang cara membuat tampilan fans facebook melayang pada layar di blog anda caranya mudah sekali pertama


    Baca Juga
    • Anda harus login dahulu ke blo
    • Setelah login masuk ke rancangan > Elemen Laman > Tambah Gadget
    • Setelah itu masukan script berikut
    <style type="text/css">
    #gb{
    position:fixed;
    top:10px;
    z-index:+1000;
    }
    * html #gb{position:relative;}


    .gbcontent{
    float:right;
    border:2px solid #A5BD51;
    background:#ffffff;
    padding:10px;
    }
    </style>

    <script type="text/javascript">
    function showHideGB(){
    var gb = document.getElementById("gb");
    var w = gb.offsetWidth;
    gb.opened ? moveGB(0, 30-w) : moveGB(20-w, 0);
    gb.opened = !gb.opened;
    }
    function moveGB(x0, xf){
    var gb = document.getElementById("gb");
    var dx = Math.abs(x0-xf) > 10 ? 5 : 1;
    var dir = xf>x0 ? 1 : -1;
    var x = x0 + dx * dir;
    gb.style.top = x.toString() + "px";
    if(x0!=xf){setTimeout("moveGB("+x+", "+xf+")", 10);}
    }
    </script>

    <div id="gb">

    <div class="gbtab" onclick="showHideGB()"> </div>

    <div class="gbcontent">

    <div style="text-align:right">
    <a href="javascript:showHideGB()">
    .:[Close][Klik 2x]:.
    </a>
    </div>
    <center>

    Masukan Kode iklan atau Gambar yang anda inginkan di sini

    </center>

    <script type="text/javascript">
    var gb = document.getElementById("gb");
    gb.style.center = (30-gb.offsetWidth).toString() + "px";
    </script></center></div></div>



    • Ganti Tulisan yang berwarna merah dengan script Text fans facebook anda dan simpan
    • Selesai dan lihat hasilnya
    sekian tips tentang Cara Membuat Fans Facebook Melayang di Blog semoga bermanfaat dan Selamat mencoba..
  • Chatbox Slide Vertikal Dengan jQuery di Blog

    4
    Satu lagi fasilitas untuk berinkteraksi dengan pengunjung anda, chatbox namanya. Sebenarnya fungsinya sama dengan buku tamu dari shoutmix tapi kali ini agak dimodifikasi sedikit sehingga tempatnya tersembunyi. Jika kita ingin menampilkan menu ini, kita harus meng-klik tombol chatbox yang ada di sebelah kiri blog . Untuk memasang chatbox slide vertikal dengan jQuery ini sangat mudah, anda tinggal menambahkan kode-kode HTML yang nanti akan saya uraikan secara lengkap di bawah.

    Oke, tidak pakai lama, langsung saja ke langkah-langkah pembuatannya :
    1. Login ke Blogger dengan akun anda.
    2. Kemudian pilih Rancangan >> Edit HTML
    3. Seperti biasa klik Download Template Lengkap biar aman
    4. Jangan lupa centang Expand Template Widget
    5. Selanjutnya cari kode ]]></b:skin>, jika sudah ketemu letakkan kode CSS dibawah ini tepat sebelum atau diatas kode ]]></b:skin> tersebut:
      .panel{position:fixed;top:20px;left:0;background:#000;-moz-border-radius-topright:10px;-webkit-border-top-right-radius:10px;-moz-border-radius-bottomright:10px;-webkit-border-bottom-right-radius:10px;border:1px solid #444;width:330px;height:auto;filter:alpha(opacity=85);-moz-opacity:0.85;opacity:0.85;display:none;padding:30px 30px 30px 100px}
      .panel p{color:#ccc;margin:0 0 15px;padding:0}
      .panel a,.panel a:visited{color:#9FC54E;text-decoration:none;border-bottom:1px solid #9FC54E;margin:0;padding:0}
      .panel a:hover,.panel a:visited:hover{color:#fff;text-decoration:none;border-bottom:1px solid #fff;margin:0;padding:0}
      a.trigger{position:fixed;text-decoration:none;top:50px;left:0;font-size:16px;letter-spacing:-1px;font-family:verdana, helvetica, arial, sans-serif;color:#fff;font-weight:700;background:#333 url(http://lh6.ggpht.com/_xcD4JK_dIjU/S4QDwX8gRPI/AAAAAAAAD2U/TdhwLYRRzzA/d/plus.png) 85% 55% no-repeat;border:1px solid #444;-moz-border-radius-topright:10px;-webkit-border-top-right-radius:10px;-moz-border-radius-bottomright:10px;-webkit-border-bottom-right-radius:10px;-moz-border-radius-bottomleft:0;-webkit-border-bottom-left-radius:0;display:block;padding:15px 40px 15px 15px}
      a.trigger:hover{position:fixed;text-decoration:none;top:50px;left:0;font-size:16px;letter-spacing:-1px;font-family:verdana, helvetica, arial, sans-serif;bolor:#fff;font-weight:700;background:#222 url(http://lh6.ggpht.com/_xcD4JK_dIjU/S4QDwX8gRPI/AAAAAAAAD2U/TdhwLYRRzzA/d/plus.png) 85% 55% no-repeat;border:1px solid #444;-moz-border-radius-topright:10px;-webkit-border-top-right-radius:10px;-moz-border-radius-bottomright:10px;-webkit-border-bottom-right-radius:10px;-moz-border-radius-bottomleft:0;-webkit-border-bottom-left-radius:0;display:block;padding:15px 40px 15px 15px}
      a.active.trigger{background:#222 url(http://lh3.ggpht.com/_xcD4JK_dIjU/S4QDvxbreOI/AAAAAAAAD2M/Cz3Q2r5pdTM/d/minus.png) 85% 55% no-repeat}
      .columns{clear:both;width:330px;line-height:22px;padding:0 0 20px}
      .colleft{float:left;width:130px;line-height:22px}
      .colright{float:right;width:130px;line-height:22px}
      a:focus{outline:none}
      .panel img{background-color:#262626;border:1px solid #333;float:right;margin:3px 3px 6px 8px;padding:5px}
      .panel h3{border-bottom:1px solid silver;margin-bottom:5px;padding-bottom:3px;text-align:left;clear:both;color:#FFF;font-size:12px;font-weight:700}
      .columns ul,.columns ul li{list-style-type:none;margin:0;padding:0}
    6. Setelah itu cari kode </head> setelah itu copas kode dibawah ini dan taruh diatasnya.
      1. <script  src='http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.2.6/jquery.min.js'  type='text/javascript'/>  
      Jika anda telah memasang script Jquery ini sebelumnya anda dapat meninggalkan langkah diatas
    7. Masukan kode Javascript berikut dibawah script jQuery tadi:
      1. <script  type="text/javascript">  
      2. $(document).ready(function(){  
      3. $(".trigger").click(function(){  
      4. $(".panel").toggle("fast");  
      5. $(this).toggleClass("active");  
      6. return false;  
      7. });  
      8. });  
      9. </script>  
    8. Kemudian cari lagi kode berikut ini <body>
    9. Setelah itu masukkan kode dibawah ini kemudian taruh diatasnya
      <div class="panel">

      Kode script ChatBox Anda atau bisa diganti dengan kode widget atau apa sajalah terserah.....

      </div>
      <a class="trigger" href="">ChatBox</a>
    10. Dan yang terakhir Save Template anda.
    Anda bisa ganti tulisan warna kuning berkedip dengan kode shoutmix yang sudah anda buat sebelumnya. Untuk cara membuat shoutmix di blog sudah pernah saya jelaskan sebelumnya. Nah, sampai disini dulu tutorialnya ya, selamat berkreasi dan semoga bermanfaat.
  • Asal-Usul Pulau Madura ( Pulau Garam )

    1
    DICERITAKAN bahwa pulau Madura ini bermula terlihat oleh pelajar-pelajar pada jaman purbakala sebagai pulau yang terpecah-pecah sehingga merupakan beberapa puncak-puncak tanah yang tinggi (yang sekarang menjadi puncaknya bukit-bukit di Madura) dan beberapa tanah datar yang rendah apabila air laut surut kelihatan dan apabila air laut pasang tidak kelihatan (ada di bawah air). Puncaknya-puncak yang terlihat itu diantaranya yang sekarang disebut Gunung Geger di daerah Kabupaten Bangkalan dan Pegunungan Pajudan di daerah Kabupaten Sumenep.
    Diceritakan bahwa pada jaman purba ada suatu negara yang bernama negara Mendangkawulan yang didalamnya terdapat subuah kraton yang bernama Gilling Wesi. Rajanya bernama Sanghiangtunggal. Menurut dugaan orang Madura dikiranya ada disuatu tempat didekat Gunung Semeru didekat puncakala yang bernama Gunung Bromo. Jaman tersebut kira-kira sekitar tahun 929 Masehi.
    Raja tersebut mempunyai seorang putri yang masih gadis. Pada suatu hari, putri tersebut bermimpi kemasukan rembulan dari mulutnya terus masuk ke dalam perutnya dan tidak keluar lagi. Setelah beberapa bulan setelah kejadian itu, putri tesebut menjadi hamil dan tidak ketahuan siapa ayah dari calon bayi tersebut. Beberapa kali ayahnya bertanya tentang sebab musababnya, tapi putrinya sama sekali tidak menjawab karena iapun juga tidak mengetahui apa yang telah terjadi pada dirinya.
    Raja tadi amat marah dan memannggil Patihnya yang bernama Pranggulang. Patih tersebut diperintah untuk membunuh putri tersebut dan membawa kepala putrinya ke hadapan raja tersebut. Apabila Patih tersebut tidak sanggup memperlihatkan kepala putrinya itu maka Patih tidak diperkenankan menghadap raja dan tidak dianggap lagi sebagai Patih di Kerajaannya.
    Maka berangkatlah Patih dengan membawa sang Putri keluar dari Kraton menuju hutan rimba. Setelah sampai disuatu tempat di dalam hutan belantara, maka Patih menghunus pedangnya dan mulai memegang leher Putri tersebut, akan tetapi hampir pedang tersebut sampai ke lehernya pedang tersebut terjatuh ke tanah. Setelah kejadian tersebut sang Patih termenung dan berpikir bahwa hamilnya Putri tersebut tentu bukan dari kesalahannya, tetapi tentu ada hal yang luar biasa dan akhirnya Patih Pranggulang mengalah untuk tidak kembali ke rajanya dan mulai saat itu ia berubah nama menjadi Kijahi Poleng (Poleng artinya dalam Bahasa Madura yakni kain tenunan Madura) dan ia merubah pakaian yaitu memakai kain, baju dan ikat kepala dari kain poleng. Ia memotong kayu-kayu untuk dijadikan perahu (oleh orang Madura dinamakan Ghitek atau orang Jawa bilang Getek).
    Sebelum Putri tadi diberangkatkan, Kijahi Poleng memberikan beberapa bekal berupa buah-buahan serta berpesan bahwa jika sang Putri memerlukan pertolongannya supaya sang Putri menghentakkan kakinya ketanah sebanyak 3 kali maka seketika itu Kijahi Poleng datang untuk menolongnya.
    Putri tersebut oleh Kijahi Poleng didudukkan diatas ghitek itu yang kemudian ditendangnya Ghitek tersebut menuju “Madu Oro” (pojok di ara-ara) artinya pojok menuju ke arah yang luas. Diceritakan bahwa sebab inilah Pulau ini bernama Madura. Ada juga yang mengatakan bahwa nama Madura itu dari perkataan “Lemah Dhuro” artinya tanah yang tidak sesungguhnya yaitu apabila air laut pasang tanahnya tidak kelihatan, apabila air laut surut maka tanah akan kelihatan.
    Singkat cerita Ghitek tersebut terdampar di Gunung Geger (disitu asalnya tanah Madura) dan memang menurut Babad-babad apabila ada yang tertulis perkataan tanah Madura, maka yang dimaksudkan adalah Kabupaten Bangkalan juga termasuk Kabupaten Sampang, sedangkan apabila ada yang menyebutkan daerah-daerah disebelah Timur dari daerah-daerah tersebut maka dimaksudkan adalah Kabupaten Sumenep atau Sumekar atau Sumanap dan dituliskannya Pamekasan.
    Pada suatu ketika perut sang Putri mulai terasa sakit seolah akan menemui ajalnya, disitu ia menghentakkan kakinya ketanah 3 kali guna meminta pertolongan Kijahi Poleng. Maka seketika itu Kijahi Poleng datang dan iapun bila bahwa sang Putri akan segera melahirkan. Tidak lama kemudian lahirlah seorang anak laki-laki yang roman mukanya amat bagus yang kemudian diberi nama “Raden Segoro” (Segoro artinya lautan). Keluarga itu menjadi penduduk pertama di Madura. Setelah itu Kijahi Poleng menghilang lagi, tetapi ia sering datang mengunjungi sang Putri dengan membawa makanan atau buah-buahan.
    Diceritakan bahwa perahu-perahu orang dagang yang berlayar dari beberapa kepulauan di Indonesia apabila pada waktu malam hari melalui lautan dekat tempatnya Raden Segoro tersebut, maka mereka melihat cahaya yang terang seolah-olah cahaya rembulan, maka mereka akan berhenti untuk berlabuh ditempat itu (Geger Madura) dan akan membuat selamatan makan minum disitu serta memberi hadiah kepada yang bersahaja itu.

    Setelah berumur dua tahun Raden Segoro sering bermain-main di tepi lautan, dan pada suatu hari dari arah lautan datanglah dua ekor naga yang amat besarnya mendekatinya. Dengan ketakutan, maka Raden Segoro berlari sambil menangis dan menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Merasa khawatir takut anaknya dimakan ular naga tersebut, maka ibunya memanggil Kijahi Poleng. Dan seketika itu Kijahi Poleng datang menemui si Ibu, maka si ibu menceritakan kejadian yang menimpa putranya tersebut. Kemudian kijahi Poleng mengajak Raden Segoro bermain-main di tepi laut. Tidak beberapa lama datanglah dua ekor naga raksasa itu, lalu Kijahi Poleng menyuruh Raden Segoro agar memegang ekor ular dan membantingkannya ke tanah. Raden Segoro menolak permintaan Kijahi Poleng, tetapi karena paksaan tersebut akhirnya Raden Segoro memenuhi permintaan tersebut. Kemudian dipegangnya dua ekor naga raksasa tersebut dan dibantingkannya ke tanah. Seketika itu juga dua ekor ular naga raksasa tersebut berubah menjadi dua bilah tombak. Kedua bilah tombak tersebut kemudian diberikan kepada Kijahi Poleng untuk dibawa menghadap ibunya raden Segoro. Tombak satunya diberi nama “Kijahi (si) Nenggolo” dan satunya diberi nama “Kijahi (si) Aluquro”

    Pada usia 7 tahun Raden Segoro pindah dari Gunung Geger ke Desa Nepa. Nama Nepa itu karena disitu banyak sekali pohon Nepa. Pohon nepa atau Bhunyok yaitu pohon sejenis kelapa tapi lebih kecil dan tidak besar seperti halnya pohon kelapa, daunnya dapat dibuat atap rumah, yang masih muda dapat dibuat rokok (seperti klobot). Desa tersebut letaknya berada di daerah Ketapang Kabupaten Sampang dipantai sebelah Utara (Java Zee) dan hingga sekarang masih banyak keranya.

    Pada suatu ketika, Negara Mendangkawulan kedatangan musuh dari Tjina. Didalam peperangan tersebut Raja Mendangkawulan berkali-kali kalah sehingga rakyatnya hampir habis dibunuh oleh musuh. Didalam keadaan bingung dan susah tersebut, suatu malam Raja Mendangkawulan bermimpi bertemu dengan orang tua yang berkata bahwa di sebelah pojok Barat Daya dari Kraton tersebut ada Pulau bernama Madu Oro (Lemah Dhuro) atau Madura. Disitu berdiam seorang anak muda bernama Raden Segoro. Raja disuruhnya untuk meminta pertolongan kepada Raden Segoro apabila ingin memenangkan peperangan.
    Keesokan harinya Raja memerintahkan Pepatihnya supaya membawa beberapa prajurit ke Madura sesuai dengan Mimpinya tersebut. Sesampainya di Madura, Pepatih langsung menemui Raden Segoro dan menceritakan tentang kejadian yang menimpa kerajaannya serta meminta pertolongan Raden Segoro untuk membantunya. Dan juga meminta ijin kepada ibunya agar ibunya mengijinkan putranya untuk membantunya. Si ibu memanggil Kijahi poleng untuk mendampingi Raden Segoro guna membantu peperangan raja itu dari serangan musuh (Tjina). Kemudian berangkatlah Raden Segoro, Kijahi Poleng serta Pepatih dan prajuritnya menuju Kraton Mendangkawulan dengan membawa pusaka tombak Kijahi Nenggolo.
    Kijahi Poleng ikut serta akan tetapi tidak kelihatan oleh yang lain kecuali Raden Segoro. Dan sesampainya di negara tersebut, Raden Segoro langsung berperang dengan tentara Tjina dengan didampingi oleh Kijahi Poleng. Pusaka Kijahi Nenggolo hanya ditujukan kearah tempat sarang-sarang musuh maka banyak musuh yang mati karena mendadak menderita sakit dan tidak lama kemudian semua musuh lari meninggalkan negara Mendangkawulan.
    Raja Mendangkawulan mengadakan pesta besar untuk merayakan kemenangan perang dan memberi penghormatan besar kepada Raden Segoro serta memberi gelar “Raden Segoro alias Tumenggung Gemet” yang artinya semua musuh apabila bertarung dengannya maka akan habis (Gemet = Bahasa Djawa)
    Raja Sanghiangtunggal berhajat untuk mengambil anak mantu kepada Tumenggung Gemet dan menghantarkan dia (suruhan Pepatih dan tentara kehormatan) dengan disertai surat terima kasih kepada ibunya. Raja menanyakan siapa ayahnya, maka Raden Segoro akan menanyakan kepada ibunya nanti. Kemudian Raden Segoro mohon ijin kepada Raja Mendangkawulan untuk kembali ke Madura.
    Setelah sampai, maka Raden Segoro kembali menanyakan perihal ayahnya kepada ibunya. Ibunya merasa kebingungan dan menjawabnya bahwa ayahnya adalah seorang siluman. Maka seketika itu pula lenyaplah ibu dan anaknya serta rumahnya yang disebut dengan sebutan Kraton Nepa.
    Demikian riwayat asal usul tanah Madura, yang oleh orang tua-tua dikesankan bahwa Raden Segoro telah membalas hutang-hutangnya yang menghinakan ibunya dengan pembalasan yang baik yaitu menolong di dalam peperangan.
    Diceritakan pula bahwa dikemudian hari Kijahi Nenggolo dan Kijahi Aluquro oleh Raden Segoro diberikan kepada Pangeran Demong Plakaran (Kijahi Demong) Bupati Arosbaya (Bangkalan). Dan mulai saat itu kedua bilah tombak tersebut (Kijahi Nenggolo dan Kijahi Aluquro) menjadi Senjata pusaka Bangkalan.
  • Karapan Sapi Tradisi dan Budaya Madura

    0
    Bangga jadi Rakyat Indonesia. Negara yang memiliki banyak keanekaragaman budaya dan bahasa. Salah satunya budaya yang berasal dari Pulau Madura, yaitu Karapan Sapi. Apa itu Karapan sapi? Karapan Sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura. Yaitu sepasang sapi yang menarik semacam kereta dengan joki diatasnya yang mengendalikan sapi tersebut dipacu untuk berlari secepat mungkin hingga garis finish biasanya sejauh 100 meter untuk mengalahkan pasangan sapi lainnya. Dalam satu kali lomba, sapi berlari sejauh 100 meter biasayanya berkisar selama 1 menit lamanya. Karapan Sapi dalam istilah Bahasa Inggris yaitu Bull Race. Yang mungkin hanya ada di Madura – Indonesia. Layaknya balap Drag Race motor, Pasangan Sapi diadu kecepatannya larinya dengan pasangan sapi lain munuju garis finish.
    Sejarah Karapan Sapi
    Sejarah Karapan Sapi tepatnya tidak ada yang mengetahuinya. Menurut sumber lisan yang diwariskan secara turun temurun Kerapan Sapi pertama kali dipopulerkan oleh Pangeran Katandur yang berasal dari Pulau Sapudi, Sumenep pada abad 13an. Yang kemudian menjadi sebuah tradisi pesta rakyat hingga sekarang di Pulau Madura. Sebuah tradisi dan budaya yang patut di lestarikan. Bahkan Karapan Sapi sudah terkenal hingga mancanegara sebagai budaya asli asal Indonesia.
    Karapan Sapi dan Pesta Rakyat di Pulau Madura.
    Pada mulanya Karapan Sapi merupakan acara pesta semacam adu balap menggunakan media sapi sebagai kendaraannya. Acara pesta yang diadakan setelah memperoleh hasil panen dari dari pertanian. Mungkin karena dulunya petani menggunakan Sapi sebagai media untuk membajak sawahnya.
    Bahkan untuk sekarang acara Karapan Sapi ini sudah menjadi acara pesta rakyat di Pulau Madura yang diadakan tiap tahun. Baik dalam acara besar nasionalis maupun acara besar perorangan. Seperti acara Hari Kemerdekaan Indonesia, Hari jadi kota-kota di Pulau Madura, dan acara besar lainnya. Untuk acara besar perorangan biasanya acara tradisi khas masyarakat Madura ini diadakan apabila ada masyarakat Madura yang telah berhasil atau memperoleh suatu kesuksesan yang bisa mengangkat status sosial. Baik dalam segi hasil panen pertanian, perkebunan, ekonomi, dan dalam bidang lainnya. Intinya meluapkan suatu rasa kegembiraan setelah mendapatkan suatu keberhasilan.
    Adu Gengsi dalam Karapan Sapi
    Adu gengsi sudah menjadi suatu hal yang biasa dalam lomba bagi peserta Karapan Sapi. Bagi pemilik yang ingin mengikuti lomba Karapan Sapi ini memerlukan biaya yang cukup besar. Bahkan hingga Jutaan rupiah biaya yang perlu dikeluarkan untuk melatih dan merawat sapinya. Sapi yang akan diikutkan dalam lomba Karapan Sapi tentunya harus dirawat dengan benar dan sesehat mungkin. Dari makanan untuk sapi hingga jamu-jamuan untuk diberikan pada sapi tersebut. Bahkan dalam segi magis, sapi yang akan diikutkan dalam Karapan Sapi ini ada yang diberi mantra-mantra oleh dukun agar bisa mengalahkan pasangan sapi lain dalam lomba Karapan sapi.
  • Carok Dan Clurit Tidak Asli Budaya Madura

    0
    Berbicara Carok, maka yang timbul dibenak banyak orang adalah sebuah konotasi yang negative dan horror. Carok selalu identik dengan pembunuhan sadis, pertarungan senjata, duel hidup dan mati atas nama kehormatan, pembunuhan dendam 7 turunan atau bisa jadi pembantaian masal. Carok juga selalu sejajar dengan budaya suku Madura, sebuah suku yang konon berwatak keras, temperamental dan arogan (meski tidak semua demikian). Dalam banyak kasus, setiap pembunuhan yang dilakukan oleh suku Madura, maka kata Carok akan selalu muncul. Yang paling mengerikan lagi, carok selalu berdampingan dengan nama sebuah senjata yang disebut Are’=Clurit. Dan yang paling dramatis justru setiap kejahatan, aksi perampokan selalu identik dengan sanjata yg satu ini. Sungguh tragis nasib si Clurit….Namun demikian, benarkah budaya ini berasal dari Madura?…

    Carok / Clurit Bentuk Perlawanan Rakyat Jelata
    Carok berasal dari bahasa Kawi Kuno yang berarti Perkelahian. Secara harfiah bahasa Madura, Carok bisa diartikan Ecacca erok-orok (dibantai/mutilasi…?). Menurut D.Zawawi Imron seorang budayawan berjuluk Clurit Emas dari Sumenep, Carok merupakan satu pembauran  dari budaya yang tidak sepenuhnya asli dari Madura. Carok merupakan putusan akhir atau penyelesaian akhir sebuah permasalahan yang tidak bisa diselesaikan secara baik-baik atau musyawarah dimana didalamnya terkandung makna mempertahankan harga diri.
    Carok juga selalu identik dengan pembunuhan 7 turunan atas nama kehormatan. Tembeng Pote Matah, Angoan Pote Tolang (dari pada putih mata lebih baik putih tulang=dari pada menanggung malu, lebih baik mati atau membunuh). Dendam yang mengatasnamakan Carok ini bisa terus berlanjut hingga anak cucunya. Ibarat hutang darah harus dibayar darah.
    Carok juga dilakukan demi mempertahankan harga diri. Misalnya istri diambil orang, maka carok merupakan putusan atau penyelesaian akhir yang akan dilakukan. Mereka akan saling membunuh satu dengan yang lain. Dan uniknya, bagi keluarga yang mengambil istri orang, maka jika dia terbunuh, tak satupun keluarga korban akan menuntut balas pembunuhan tersebut karena mereka memandang malu jika keluarganya sampai mengambil istri orang. Namun sebaliknya, apabila yang terbunuh adalah pihak yang punya istri, maka yang terjadi akan muncul dendam 7 turunan.
    Pelaku Carok merupakan pelaku pembunuhan yang jantan atau sportif. Jika mereka telah membunuh, maka ia akan datang ke kantor polisi dan melaporkan dirinya bahwa ia telah membunuh orang. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab pembunuh kepada masyarakat sekaligus sebagai bentuk memohon perlindungan hukum. Meski beberapa kasus juga kerap terjadi, mereka menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh lawannya, atau bias pula pelaku yang membunuh namun yang masuk penjara adalah orang lain, istilahnya membeli hukuman. Tentunya hal yang terakhir ini harus ada kompensasinya, yakni si pelaku harus memeberikan semua biaya hidup pada keluarga orang yang telah bersedia masuk penjara atas namanya.

    Carok juga selalu identik dengan senjata Clurit. Sebuah senjata yang pada awalnya merupakan senjata untuk menyabit rumput. Madura tidak mengenal senjata tersebut. Sejak masa Raden Segoro hingga Banyak Wide (1269), pangeran Joko Tole (1415) hingga ke masa Cakra Ningrat atau kyai Pragolbo (1531) senjata Clurit masih belum ada. Mereka hanya mengenal senjata tombak, pedang, keris dan panah sebagaimana umumnya prajurit-prajurit kerajaan. Hingga permulaan berdirinya Majapahit yang didukung oleh kerajaan Sumenep, maupun sebelumnya pada masa Tumapel hingga Singasari yang jatuh oleh kerajaan Gelang-Gelang Kediri yang dibantu pasukan Madura, senjata Clurit masih belum ada. Bahkan pada masa penyerbuan ke Batavia oleh Fatahillah yang dibantu pasukan Madura, juga mereka masih bersenjatakan Keris atau yang lainnya (bukan Clurit). Bahkan pada peristiwa Branjang Kawat dan Jurang Penatas, sama sekali tak ada senjata clurit disebut-sebut.
    Menurut R.Abdul Hamid, salah seorang keturunan dari Cakraningrat menerangkan, bahwasannya budaya carok merupakan pengejawantahan yang dilakukan oleh masyarakat madura yang dulunya masih banyak yang memiliki pendidikan rendah. namun seiring perkembangan jaman, dimana banyak guru2 impres yang datang ke madura, Carok pun mulai berkurang.
    Hanya Calok yang disebutkan dalam babat Songenep. Calok sendiri merupakan senjata Kek Lesap (1749) yang memberontak dan hampir menguasai semua dataran Madura. Senjata Calok juka pernah dipakai balatentara Ayothaya Siam dalam perang melawan kerajaan lain. Pada masa itu yang popular berbentuk Calok Selaben dan Lancor. Konon senjata Calok dibawa prajurit Madura ke Siam sebagai bagian dari bala bantuan kerajaan Madura dalam pengamanan di tanah Siam.
    Menurut Budayawan Celurit Emas D.Zawawi Imron, senjata Clurit memiliki filosophy yang cukup dalam. Dari bentuknya yang mirip tanda Tanya, bisa dimaknai sebagai satu bentuk kepribadian masyarakat Madura yang selalu ingin tahu.
    Lantas bagaimana kisah sebenarnya?. Sejak kapan istilah Carok dan Clurit ini dikenal? Hingga sekarang ini masih belum ada sebuah penelitian yang menjurus pada kalimat yang berbau sangar ini. Yang pasti, kalimat ini pertama kali dikenalkan pada masa pak Sakerah seorang mandor tebu di bangil-pasuruan yang menentang ketidak adilan colonial Belanda. Dengan senjata Clurit yang merupakan symbol perlawanan rakyat jelata pada abat 18. Kompeni yang merasa jengkel dengan perlawanan Pak sakerah kemudian menyewa centeng-centeng kaum Blater Madura untuk menghadapi Pak. Sakerah. Namuni, tak satupun dari kaum blater tersebut menang dari pak Sakerah. Yang jadi pertanyaan, benarkah pak sakerah sangat pandai bermain jurus-jurus clurit?..tak ada satu sumberpun yang bias menjawab pasti.
    Sejak saat itu, perlawanan rakyat jelata dengan Clurit mulai dikenal dan popular. Namun demikian, senjata Clurit masih belum memiliki disain yang memadai sebagai alat pembunuh. Rakyat Pasuruan dan Bangil ketika itu hanya memiliki senjata yang setiap harinya dugunakan untuk menyabit rumput itu. Sehingga kepopuleran Clurit sebagai senjata perang rakyat jelata makin tersebar. Karena itulah Propaganda Belanda untuk menyudutkan pak Sakerah cukup berhasil dengan menggunakan dua istilah yakni Carok dan Clurit.

    Tragedi  Bere’ Temor Populerkan Carok dan Clurit
    Carok dan Clurit ibarat mata uang logam dengan dua gambar. Istilah ini terus bermetamorfosa hingga pada tahun 70 an terjadi peristiwa yang membuat bulu kudu berdiri. Sayangnya peristiwa yang memakan korban banyak ini tidak terespos media karena pada masa itu jaringan media tidak seheboh sekarang. Sehingga tragedy yang disebut oleh masyarakat Madura sebagai tragedy Bere’ Temor (barat-timur.Red) sama sekali tak pernah mencuat dikalangan umum, namun hanya dirasakan dikalangan orang Madura sendiri.
    Peristiwa tersebut merupakan gap antara blok Madura barat yang diwakili Bangkalan dengan Madura Timur yang diwakili Sampang. Konon peristiwa tersebut cukup membuat masyarakat setempat dicekam ketakutan. Karena hampir setiap hari selalu terdapat pembunuhan. Baik dipasar, jalan, sawah atau dikampung-kampung. Saat itulah istilah Carok dan senjata Clurit makin popular.
    Pada masa Bere’ temor tersebut beberapa desa seperti Rabesen barat dan Rabesen Timur, Gelis, Baypajung, Sampang, Jeddih dan beberapa desa lain cukup mewarnai tragedy tersebut. Lama tragedy tersebut terjadi hingga keluar dari Madura, yakni Surabaya dan beberapa daerah lainnya.
    Menurut H.Abdul Majid, seorang tokoh Madura asal Beypanjung-Tanah Merah yang dipercaya kepolisian kabupaten Bangkalan untuk menjadi pengaman dan penengah Carok se Madura, menerengkan bahwa Carok jaman dulu adalah perkelahian duel hidup mati antara kedua belah pihak yang bertikai. Carok pada masa itu selalu identik dengan duel maut yang berujung dendam pada keluarga berikutnya.
    Hafil M, seorang tokoh Madura juga menerangkan bahwa pada masa itu setiap orang yang hendak bercarok akan melakukan satu ritual khusus dengan doa selamatan ala islam kemudian melekan dan mengasah Clurit mereka serta mengasapinya dengan dupa. Keesokan harinya, mereka semua akan menghiasi mukanya dengan angus hitam.
    Ungkapan senada juga disampaikan oleh Mas Marsidi Djoyotruno, seorang pelaku peristiwa menghebohkan tersebut. Menurutnya, pada tragedy gap antara Madura barat dan Madura timur tersebut selalu membawa kengerian, setiap orang yang bertemu meski tidak kenal akan langsung saling bunuh asal mereka dari dua kubu tersebut.tak peduli mereka bertikai atau tidak. Ini semua dilakukan demi harga diri desanya atau yang lainnya. Masih menurut Mas Marsidi, tragadi tersebut cukup banyak menelan korban jiwa. Bahkan menurut seorang pelaku lainnya Abah Ali juga mengungkapkan, tragedy tersebut 1/2nya mirip kasus Sampit. Korban yang terbunuh menumpuk bagai ikan tangkapan di jaring.
    Perkembangan disain clurit sendiri baru mulai betul-betul khusus untuk membunuh, diperkirakan pada masa revolosi 1945. Dimana  resimen 35 Joko Tole yang memberontak pada Belanda di pulau tersebut. Belanda yang dibantu pasukan Cakra (pasukan pribumi madura) kerap berhadapan dengan pasukan siluman tersebut. Meski tidak semua pasukan resimen 35 Joko Tole ini memiliki senjata Clurit, namun kerap terjadi pertarungan antara pasukan Cakra dengan resimen 35 Joko Tole ini kedua belah pihak sudah ada yang menggunakan senjata Clurit, meski hanya sebatas senjata ala kadarnya.
    Disain clurit yang sekarang ini kita lihat merupakan disain dari peristiwa Bere’ Temor (barat-timur) yang menghebohkan ditahun 1968 hingga 80-an. Pada masa ini disain clurit mulai dikenal dengan berbagai bentuk. Mulai dari Bulu Ajem, Takabuan, Selaben hingga yang lainnya. Dan pada peristiwa tersebut Clurit mulai jadi kemoditi bagi masyarakat Madura.

    Pergeseran Budaya Carok
    Dewasa ini Carok yang dilakukan oleh saudara-saudara  Madura telah bergeser. Jika dahulu merupakan duel hidup mati dan bisa menyambung terus pada keturunannya hingga ke 7, maka sekarang ini Carok dilakukan secara pengecut. Beberapa kasus yang terjadi justru timbul dengan alasan yang tidak masuk akal. Hanya karena carger poncelnya dihilangkan, seorang saudara sepupu tega membunuh kakaknya dengan keroyokan(bolodewo-surabaya 12/1/2008). Gara-gara adiknya digoda tetangga, seorang kakak membunuh tetangganya dari belakang (Arimbi-surabaya1999). Gara-gara istrinya yang sudah dicerai 4 tahun silam kawin dengan temannya, mantan suaminya mengeroyok suami istrinya tersebut bahkan membunuh sang mantan istrinya (nyamplungan-surabaya 1993).
    Carok yang terjadi sekarang berbeda dengan Carok pada masa kejayaannya. Carok yang dilakukan sekarang sistimnya keroyokan yang tidak berimbang. Kadang 1 lawan 3 atau 1 lawan 5. Celakanya lagi carok sekarang kebanyakan menggunakan pembunuh bayaran yang rela masuk penjara atas nama uang yang cuman Rp 100.000,-.. Contoh lagi yang sangat menggemparkan terjadi di tahun 2005 di desa Galis. Ramai tersiar kabar pembunuhan massal karena kalah jadi calon lurah.
    Yang membuat esensi Carok menjadi terlihat pengecut justru terjadi apabila yang membunuh masuk penjara, maka yang akan menjadi incaran pembunuhan pihak korban adalah anaknya yang masih usia belasan atau saudara lainnya yang masih ada hubungan darah meski jauh. Dan ini kerap terjadi. Sekarang seorang tewas, maka dalam tempo 5 jam saudara atau keluarga pihak yang membunuh akan tewas dibantai di tempat lain. Karena itu tak jarang apabila seseorang telah melakukan pembunuhan pada orang lain, yang was-was justru keluarga lainnya, karena takut dibantai pula.
    Tamperamental watak suku Madura yang keras dengan kondisi pulau yang panas, hampir penuh dengan perbukitan batu gamping dengan kontur tanah yang nyaris tandus dan sedikit sumber mata air, jelas mempengaruhi kondisi fisik maupun watak keras suku ini. Meski tidak semuanya demikian, namun hampei rata-rata berwatak keras dan bersuara lantang kadang suka ngomong yang ngawur.
    Omongan inilah yang kerap jadi pemicu terjadinya Carok. Contoh kasus yang terjadi di Jakarta pada tahun 2006. Seorang Madura yang ditagih uang kontrakannya justru menjawab dengan “nanti saya bayar dengan clurit” membuat tuan rumah geram dan membantainya dengan 16 tusukan dan tewas seketika. Ini semua merupakan awal dari carok.
    Meski iklim pesantren cukup membuat suasana watak suku Madura dingin, namun hal itu tak bertahan lama. Karena rata-rata para tokoh agamawan di Madura cenderung diam bila bicara soal harga diri. Hampir 90% masyarakat Madura memilih anaknya untuk di pondokkan ke pesantren ketimbang disekolahkan. Hal ini menurut beberapa sumber juga jadi penyebab tingkat pendidikan yang kurang menimbulkan pikiran pendek masyarakatnya. Tak jarang beberapa tokoh agamawan memberikan semacan azimat atau ijazah kepada mereka untuk keselamatan, celakanya yang terjadi justru adalah keselamatan bagi pembunuhnya bukan bagi target yang akan dibunuh.
    Namun demikian, sekarang ini seiring dengan intelektual masyarakat madura yang mulai banyak mengerti karena berpendidikan tingga, menjadikan Carok mulai pudar sedikit demi sedikit. Carok yang awalnya bukan budaya Madura, kemudian bermetamorfosa dengan kondisi dan menjadi lekat dengan tradisi Madura, kini sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan oleh generasi mudanya.

    Oto’-Oto’ Sarana Mencari Saudara yang Mimbingungkan
    Tingkat pendidikan masyarakat Madura memang dipandang sebagai pemicu utama munculnya Carok yang tidak berkesudahan. Hal ini terbukti di daerah Sumenep. Nyaris masyarakat Madura di daerah ini yang merupakan pusat keraton Sumenep pada masa kerajaan Pajajaran, Tumapel hingga Majapahit tidak terdengar soal perselisihan yang mengakibatkan carok. Di Sumenep rata-rata masyarakatnya memiliki pendidikan yang tinggi disamping pengetahuan agamanya yang merupakan wajib dan harus dikuasai. Tingkat kematian atas nama carok didaerah tersebut nyaris tak ada. Asumsi beberapa ahli kriminalitas mengatakan dan berpendapat sama soal yang satu ini. Meski sama-sama suku Madura, namun orang Sumenep jauh lebih modernt ketimbang daerah lainnya.
    Ada budaya lain yang pada awal berdirinya merupakan cara saudara-saudara Blater Madura untuk mengurangi pembunuhan tersebut, yakni Oto’-oto’. Sejenis kumpul-kumpul atau perkumpulan dalam rangka mengumpulkan saudara satu kampung yang diisi dengan acara saling membantu satu dengan yang lain lewat sumbangan duit semacam arisan yang merupakan pengikat dari kumpulan ini.
    Pada awalnya budaya ini cukup topcer dan mampu meredam Carok. Karena apabila terjadi carok antara satu dengan yang lain, atau antara desa satu dengan yang lain, maka masing-masing tetuah blateran dari otok-otok tersebut akan berkumpul dan bermusyawarah untuk mencari penyelesaian soal carok tersebut. Dan terbukti banyak bermanfaat.
    Sayangnya kegiatan ini kemudian bergteser dan bahkan terkadang muncul permasalahan baru. Yakni bagi mereka yang punya utang dari arisan tersebut, bisa timbul carok. Dan ini terjadi dibeberapa kasus. Bahkan tak jarang dari anggota tersebut kemudian kabur menjadi TKI. Celakanya lagi, sang tetuah yang mestinya sebagai penengah, akan ikut-ikutan memburu anggota yang mangkir tersebut. Inilah yang kemudian membingungkan. Karena yang berkembang kemudian, perkumpulan tersebut bukan sebuah ajang yang baik dan bisa jadi penengah, namun justru sebaliknya menambah permasalahan baru.
    Kaum Blateran juga turut mewarnai politik kepemimpinan di tanah Madura. Hingga ada istilah yang jadi Klebun/Lurah itu harus dari kalangan Blater, kalau tidak maka akan banyak maling. Namun kenyataannya meski kalangan Blater yang menjadi lurah didesa tersebut, masih banyak yang terjadi maling-maling sapi di desa tersebut.
    Banyak klebun Blater tersebut justru sibuk dengan remoh/oto’-oto’ dengan blater lainnya sehingga malas mengurus desanya. Bahkan yang paling parah justru terjadi sebagian lurah memelihara maling sapi untuk mencari keuntungannya sendiri.
    Dewasa ini kaum blateran sudah mulai sedikit dan lurah dari kaum blateran sudah mulai terkikis. Hal tersebut terjadi oleh karena tingkat pendidikan mereka yang kini mulai memadai. Selain itu peraturan seorang lurah yang harus lulusan SLTA cukup mendongkrak kredibilitas lurah Madura.

    Sistim Pertarungan Ala Carok Madura
    Bicara sistim pertarungan ala carok Madura dibutuhkan satu penelitian yang cukup panjang dan melelahkan. Tak hanya penggalian data dari nara sumber yang pernah terlibat langsung, namun juga harus menggali secara langsung kejadian-kejadian di TKP. Sepanjang penelitian yang dilakukan oleh lembaga CV, sistim pertarungan ala carok dewasa ini adalah sebagai berikut :
    1. Mereka akan melakukan satu permainan keroyokan 1:3 atau lebih.
    2. Mereka akan memancing lawannya dengan tusukan pisau cap garpu dari depan. Kadang sengaja untuk ditangkap namun kemudian diperkuat agar saling dorong hingga lawan lengah kadang pula memang ditusukkan secara sungguh-sungguh
    3. Sementara dari belakang bersiap yang lainnya untuk melakukan bacokan mematikan dengan clurit atau calok.
    4. Mereka juga mempersiapkan dan melengkapi dengan berbagai ritual dan azimat dari para kyai.
    5. Yang paling sering adalah bacokan langsung dari belakang kepada lawannya yang sedang lengah.
    6. Nyaris dan sangat jarang terjadi pertarungan carok sistim duel satu lawan satu.
  • Tradisi Madura Dua Harapan pada “Rokat Tase’

    0
    Puluhan nelayan berkumpul di sekitar dermaga di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, untuk mengikuti acara rokat tase (petik laut). Acara ritual tahunan yang telah turun-temurun mereka lakukan sebagai bentuk harapan dan terima kasih atas hasil laut yang telah diterima selama satu tahun.
    Para nelayan yang mengenakan peci, baju koko, dan sarung itu terbagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok duduk mengitari baskom berisi air kembang. Sementara warga Desa Lobuk dan warga lain yang tinggal di sekitar desa sudah memenuhi dermaga tempat acara rokat tase akan dilaksanakan.
    Sebelum acara rokat tase dimulai, arak-arakan tarian dimulai sepanjang jalan dari jalan masuk ke Desa Lobuk hingga dermaga yang jaraknya sekitar satu kilometer. Tarian itu bernama Saronen yang diiringi dengan iringan instrumen khas Madura, saronen.
    Setelah arak-arakan tiba di dermaga, acara tari-tarian belum berakhir. Sejumlah tarian yang mencerminkan kehidupan nelayan diperagakan secara bergantian sebelum rokat tase’ dimulai.
    Tari pembukanya adalah tari Guar-guar. Tarian ini menggambarkan anak-anak nelayan yang menjemput bapaknya yang pulang dari melaut. Kemudian dilanjutkan tarian Nyare Aeng ka Semper (mencari air ke sungai) yang menggambarkan anak-anak nelayan yang pergi ke sungai untuk mengambil air. Setelah itu tarian Samper Nyecceng yang menggambarkan istri nelayan yang sedang menunggu suaminya pulang dari melaut. Terakhir, tarian Muang Sangkal (buang sial) yang diperagakan oleh lima penari. Tarian ini selalu ada sebelum acara rokat tase’ dimulai. Tarian yang berarti harapan agar acara berjalan baik, tanpa ada hambatan apa pun, dari awal sampai akhir.
    Shalawat bersama
    Selepas tari-tarian, acara ritual rokat tase’ dimulai. Para nelayan mengumandangkan doa dan shalawat bersamaan. Setelah itu mereka berebut mengambil air kembang yang ada di baskom dan menampungnya dalam tempat air minum kecil.
    Nelayan kemudian bergegas menuju perahunya masing-masing. Perahu yang sehari sebelumnya telah mereka cat ulang dan hiasi dengan beragam aksesori. Setelah itu masing-masing nelayan menumpahkan air kembang yang dibawanya ke beberapa bagian perahu.
    “Hal ini kami percaya sebagai bentuk keberuntungan agar tangkapan kami lebih banyak lagi tahun ini,” ucap Darus (40), salah satu nelayan Desa Lobuk.
    Sementara di tempat terpisah, sesajen berupa kepala sapi dan nasi beserta lauknya yang ditaruh dalam miniatur perahu yang dibuat dari batang pisang, dibawa ke salah satu perahu nelayan. Sesajen ini yang akan dilepas ke laut sebagai rasa syukur kepada laut yang telah menghidupi nelayan.
    Perahu-perahu hias pun berlayar setelah sesajen dinaikkan. Tiga kilometer jauhnya dari pantai, sesajen dilepaskan dan perahu-perahu itu kemudian kembali ke pantai. Acara rokat tase’ pun usai.
    Setiap tahun nelayan di Desa Lobuk, sama seperti nelayan-nelayan lainnya di Jawa Timur, selalu merayakan petik laut. Inti dari acara ini sama, mereka berharap agar hasil tangkapan dapat lebih meningkat dibandingkan sebelumnya.
    “Selama ini tangkapan kami selalu banyak sehingga nelayan tidak pernah kekurangan untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari. Dalam sehari kami bisa mendapatkan 30-40 kilogram ikan teri nasi, setiap kilogram harganya Rp 13.000. Dengan petik laut ini, kami berharap tangkapan kami bisa lebih banyak lagi,” kata Darus sambil tersenyum.
    Tidak hanya para nelayan yang berharap pada rokat tase. Pemerintah Kabupaten Sumenep pun berharap banyak pada acara ritual tahunan ini. Acara yang disuguhkan dengan tari-tarian ini diharapkan dapat menarik wisatawan datang ke Sumenep.
    Wakil Bupati Sumenep Mohammad Dahlan mengatakan hal ini saat membuka acara rokat tase. Menurut dia, selama ini kebudayaan Madura masih belum terlihat oleh warga Indonesia dan wisatawan asing. Yang dikenal hanya karapan sapinya. Padahal, sebetulnya Madura, khususnya Sumenep, kaya akan beragam budaya.
  • Tentang Pulau Madura

    0
    Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.250 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa.
    Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 20 juta jiwa. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura banyak tinggal di bagian timur Jawa Timur biasa disebut wilayah Tapal Kuda, dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Situbondo dan Bondowoso, serta timur Probolinggo, Jember, jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa berbahasa Jawa, juga termasuk Surabaya Utara ,serta sebagian Malang .
    Disamping suku Jawa dan Sunda, orang Madura juga banyak yang bertransmigrasi ke wilayah lain terutama ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, serta ke Jakarta,Tanggerang,Depok,Bogor,Bekasi,dan sekitarnya, juga Negara Timur Tengah khususnya Saudi Arabia. Beberapa kota di Kalimantan seperti Sampit dan Sambas, pernah terjadi kerusuhan etnis yang melibatkan orang Madura. Orang Madura pada dasarnya adalah orang yang suka merantau karena keadaan wilayahnya yang tidak baik untuk bertani. Orang Madura senang berdagang, terutama besi tua dan barang-barang bekas lainnya. Selain itu banyak yang bekerja menjadi nelayan dan buruh,serta beberapa ada yang berhasil menjadi,Tekonokrat,Biokrat,Mentri atau Pangkat tinggi di dunia militer.
    Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yang temperamental dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin bekerja. padahal orang madura itu adalah orang yang mudah menerima keadaan, berusaha mengalah, dan cenderung berprasangka baik pada orang lain. Hal inilah yang sering melahirkan pemikiran untuk memperdayai dan memanfaatkan keluguan orang madura. sehingga pada akhirnya ketika orang madura berusaha membela diri, emosi dan membalas secara fisik, terlihat seperti suku yang tempramental. hal ini benar-benar dimanfaatkan oleh penjajah Belanda pada jaman dahulu untuk memecah belah persatuan bangsa. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik haji. Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).
    Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa angok pote tollang, atembang pote mata. Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih mata). Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi carok pada masyarakat Madura.


    Sejarah



    Secara politis, Madura selama berabad-abad telah menjadi subordinat daerah kekuasaan yang berpusat di Jawa. Sekitar tahun 900-1500, pulau ini berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti Kediri, Singhasari, dan Majapahit. Di antara tahun 1500 dan 1624, para penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti Demak, Gresik, dan Surabaya. Pada tahun 1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. Sesudah itu, pada paruh pertama abad kedelapan belas Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai 1882), mula-mula oleh VOC, kemudian oleh pemerintah Hindia-Belanda. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur.


    Ekonomi

    Secara keseluruhan, Madura termasuk salah satu daerah miskin di provinsi Jawa Timur. Tidak seperti Pulau Jawa, tanah di Madura kurang cukup subur untuk dijadikan tempat pertanian. Kesempatan ekonomi lain yang terbatas telah mengakibatkan pengangguran dan kemiskinan. Faktor-faktor ini telah mengakibatkan emigrasi jangka panjang dari Madura sehingga saat ini banyak masyarakat suku Madura tidak tinggal di Madura. Penduduk Madura termasuk peserta program transmigrasi terbanyak.
    Pertanian subsisten (skala kecil untuk bertahan hidup) merupakan kegiatan ekonomi utama. Jagung dan singkong merupakan tanaman budi daya utama dalam pertanian subsisten di Madura, tersebar di banyak lahan kecil. Ternak sapi juga merupakan bagian penting ekonomi pertanian di pulau ini dan memberikan pemasukan tambahan bagi keluarga petani selain penting untuk kegiatan karapan sapi. Perikanan skala kecil juga penting dalam ekonomi subsisten di sana.
    Tanaman budi daya yang paling komersial di Madura ialah tembakau. Tanah di pulau ini membantu menjadikan Madura sebagai produsen penting tembakau dan cengkeh bagi industri kretek domestik. Sejak zaman kolonial Belanda, Madura juga telah menjadi penghasil dan pengekspor utama garam.
    Bangkalan yang terletak di ujung barat Madura telah mengalami industrialisasi sejak tahun 1980-an. Daerah ini mudah dijangkau dari Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, dan dengan demikian berperan menjadi daerah suburban bagi para penglaju ke Surabaya, dan sebagai lokasi industri dan layanan yang diperlukan dekat dengan Surabaya. Jembatan Suramadu yang sudah beroperasi sejak 10 Juni 2009, diharapkan meningkatkan interaksi daerah Bangkalan dengan ekonomi regional.
  • Madura Yang Terlupakan

    2
    Banyak perubahan besar di negeri ini yang diilhami gerakan generasi muda, mahasiswa, dan pejuang dari Madura. Bubarnya negara-negara boneka bikinan Belanda untuk kembali menguasai Indonesia saat pusat pemerintahan Indonesia di Jogjakarta juga berangkat dari Madura. Berikut penuturan HR Soedirman Mertoadikoesoemo yang terlibat langsung dalam upaya pembubaran Negara Madura.

    Kemerdekaan Indonesia dideklarasikan 17 Agustus 1945. Namun, diawal kemerdekaannya, Belanda kembali merongrong kedaulatan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) dengan membentuk negara-negara boneka di tanah air. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan itu kemudian menjadi momentum tidak terlupakan bagi semua yang terlibat.

    Madura adalah salah satu dari sekian banyak negara boneka yang diciptakan Belanda saat pendudukan kedua kalinya di Indonesia. Tujuannya untuk mengadu domba. Dengan kelihaian golongan birokrat saat itu, Belanda mampu membentuk negara Madura yang dipimpin wali negara. Dan terpisah dengan Jawa yang juga menjadi negara. Saat itu, pusat pemerintahan RIS (Republik Indonesia Serikat) terletak di Jogjakarta.

    Presiden negara Madura diserahkan kepada RAA Cakraningrat. "Saya masih sangat muda waktu itu. Saya duduk di bangku kelas III SMP Jungcangcang Pamekasan," kisahnya.

    Beberapa tokoh pejuang dan mahasiswa merencanakan untuk membubarkan negara Madura untuk bersatu lagi dengan Indonesia. Setelah berunding, akhirnya semua yang tergabung dalam gerakan pembubaran negara Madura sepakat untuk mengadakan aksi demontrasi besar-besaran ke dewan perwakilan dan pemerintah Madura.

    Untuk meminimalisir konflik fisik, diperlukan kaum terpelajar yang berada di barisan terdepan aksi demontrasi. "Seharusnya mahasiswa ada di depan. Tapi karena tidak ada mahasiswa, akhirnya pelajar yang dipercaya ada di garis depan," tuturnya.

    Secara kebetulan, saat itu Soedirman adalah ketua persatuan pelajar (PP) SMP di Pamekasan. Dengan demikian, dialah yang dipercaya memimpin gerakan dan melakukan lobi agar demontrasi tidak percuma.

    Soedirman membangun kekuatan dengan siswa lainnya. Caranya dengan menghubungi setiap ketua kelas yang ada. Setelah sepakat, berkumpullah massa yang terdiri dari pejuang, tokoh mahasiswa, ulama, siswa, dan masyarakat umum.

    Kemudian, massa mendatangi kantor perwakilan rakyat dan kantor pemerintah. Bekerjasama dengan para pimpinan tentara Madura, akhirnya tiga orang perwakilan dari demonstran berhasil masuk ke gedung pemerintahan dan menyampaikan maksud mereka pada RAA Cakraningrat. Tiga orang yang dimaksud adalah Ramadhan, Soebandi, dan Zainal Alatas.

    Tidak diduga sebelumnya, ternyata wali negara sepakat untuk membubarkan negara Madura. "Inilah yang saya sebut dengan kudeta tanpa darah. Peraliha kekuasaan tanpa kekerasan," tegasnya. Bahkan, sejak ada gerakan pembubaran negara buatan Belanda di Madura, negara lain yang dipisahkan dari Indonesia bergejolak dan memaksa untuk membubarkan diri.

    Setelah dibebaskan Belanda, Soekarno dan Mohammad Hatta diresmikan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pertama pada 1950. Sementara RAA Cakraningrat pensiun. Namun, putra Cakraningrat diangkat Presiden Soekarno sebagai Sekjen Menteri Agama di Mekkah dan Ruslan Cakraningrat, adiknya, sebagai gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB).

    "Sejarah itulah yang dilupakan dari Madura. Bahkan, mungkin banyak yang tidak tahu. Sebenarnya itu penting agar masyarakat yang bukan Madura tidak skeptis memandang warga Madura," tukasnya.

    Menurut dia, sejarah tersebut sebaiknya dijadikan pelajaran bagi mereka yang ingin Madura segera berdiri sendiri sebagai provinsi. Hanya, untuk bisa berdiri sendiri memang harus dipersiapkan. Tapi tidak bisa menarget waktu yang dibutuhkan untuk bisa menjadi provinsi.

    "Semua tergantung kondisi dan tidak bisa ditarget. Saya sama sekali tidak iri melihat daerah lain menjadi provinsi. Sebab, hanya akan menambah beban negara," ulasnya. Maksudnya, sambung Soedirman, pemerintah pusat akan banyak mengalokasikan subsidinya jika daerah tersebut kewalahan dalam pengelolaan kesejahteraan dan perekonomian daerahnya.

    Dijelaskan, otonomi daerah sudah cukup baik untuk kemajua suatu daerah. Sebab, pemerintah harus tetap menjalankan fungsi kontrolnya. Sehingga, daerah tidak bisa dengan sembarangan dan mengambil jalan sendiri dalam menentukan kebijakan penting tanpa didasari pemenuhan kebutuhan masyarakatnya.
  • Cara Hindari Google Dance Dan Google Sandbox

    3
    Menghindari Google Dance Dan Google Sandbox
    Google Dance dan Google Sandbox dua "makhluk" yang ditakuti webmaster, sebenarnya ada satu lagi Google Banned paling mengerikan tapi karena saya tidak punya pengalaman di Google Banned maka hanya di bahas Google Dance dan Sandbox.

    Google Dance dan Google Sandbox bisa terjadi untuk halaman utama atau halaman posting, bedanya google sandbox membuat domain/ postingan anda hilang di search engine sedangkan google dance membuat penurunan jauh SERP yang asalnya di halaman 1 bisa terlempar ke halaman 27.

    Google sandbox lebih berat kasusnya dibanding google dance, dan untuk mengeluarkannya cukup susah. Sedangkan google dance sesuai pengalaman saya cukup rubah seo on page maka kembali ke posisi asal di SERP.

    Cara menghindari google sandbox dan google dance menurut saya sama saja, karena itu saya gabung saja.

    Menghindari Google Sandbox & Dance Untuk Kontes SEO :

    Banyak webmaster terjerembab atau kepleset ketika mengikuti kontes seo, karena optimasi yang berlebihan. Tips dari saya dimulai dari seo on page yaitu penulisan konten kontes seo, jangan melakukan keyword stuffing berlebihan, atau perulangan kata terlalu banyak, ini akan memicu posting anda memasuki zona google dance , apalagi jika perulangan yang banyak berada di deskripsi. Tips kedua, bagian seo off page, setelah membuat posting kontes jangan buru-buru mencari backlink, diamkan paling tidak satu hari. Tips ketiga dalam mencari backlink usahakan kontrol satu hari misalnya hanya 50 backlink tapi lakukan secara kontinue. Tips keempat , masih seputar backlink, dalam memburu backlink jangan selalu incar keyword yang sama, buatlah terlihat natural dengan backlink anchor berbeda ke postingan kita, dan jangan semuanya dofollow, dapatkan link nofollow untuk membuatnya lebih natural.

    Menghindari Google Sandbox & Dance Secara Umum :

    Sebenarnya tidak ada berbeda dengan kontes seo bisa gunakan tips diatas, hanya saya ingin menambahkan mengenai duplikat conten, usahakan diminimalisir, duplikat tidak hanya terjadi di postingan, tapi bisaa juga penggunaan 2 kategori di post yang sama, atau halaman search. Ini bisa membuat google menghapus halaman anda (terkena sandbox). Juga untuk blog baru lahir usahakan tidak mencari dulu backlink profil forum sampai berumur 1 bulan, karena menurut pengalaman saya teknik seo profil forum ini cukup dahsyat untuk meningkatkan rangking, bila blog anda sangat muda namun serp meningkat pesat rawan terkena sandbox.

    Kesimpulan :
    1. Menghindari duplikasi konten.
    2. Menghapus sitemap.xml dan menggantinya dengan yang baru.
    3. Membuat posting baru dengan menambahkan link ke halaman utama.
    4. Menambah backlink.
    5. Proses update tetap dilakukan dan kita tidak melakukan perubahan layout secara signifikan.
    6. Dan cara-cara gila lainnya dari para webmaster.

    Ini semua cuma pengalaman dan pendapat seorang newbie, ada yang sependapat ada yang tidak harap maklum :)
  • Pelangi Dengan CSS3

    0

    CSS

    a.rainbow {
    color:white;
    text-decoration:none;
    -webkit-animation:rainbow 2s linear infinite alternate;
    -moz-animation:rainbow 2s linear infinite alternate;
    -ms-animation:rainbow 2s linear infinite alternate;
    -o-animation:rainbow 2s linear infinite alternate;
    animation:rainbow 2s linear infinite alternate;
    }


    @-webkit-keyframes rainbow {
    0% {color:red; }
    10% {color:orange; }
    20% {color:gold; }
    30% {color:yellow; }
    40% {color:yellowgreen;}
    50% {color:green; }
    60% {color:cyan; }
    70% {color:blue; }
    80% {color:violet; }
    90% {color:magenta; }
    100% {color:indigo; }
    }
    @-moz-keyframes rainbow {
    0% {color:red; }
    10% {color:orange; }
    20% {color:gold; }
    30% {color:yellow; }
    40% {color:yellowgreen;}
    50% {color:green; }
    60% {color:cyan; }
    70% {color:blue; }
    80% {color:violet; }
    90% {color:magenta; }
    100% {color:indigo; }
    }
    @-ms-keyframes rainbow {
    0% {color:red; }
    10% {color:orange; }
    20% {color:gold; }
    30% {color:yellow; }
    40% {color:yellowgreen;}
    50% {color:green; }
    60% {color:cyan; }
    70% {color:blue; }
    80% {color:violet; }
    90% {color:magenta; }
    100% {color:indigo; }
    }
    @-o-keyframes rainbow {
    0% {color:red; }
    10% {color:orange; }
    20% {color:gold; }
    30% {color:yellow; }
    40% {color:yellowgreen;}
    50% {color:green; }
    60% {color:cyan; }
    70% {color:blue; }
    80% {color:violet; }
    90% {color:magenta; }
    100% {color:indigo; }
    }
    @keyframes rainbow {
    0% {color:red; }
    10% {color:orange; }
    20% {color:gold; }
    30% {color:yellow; }
    40% {color:yellowgreen;}
    50% {color:green; }
    60% {color:cyan; }
    70% {color:blue; }
    80% {color:violet; }
    90% {color:magenta; }
    100% {color:indigo; }
    }

    HTML

    <a class="rainbow" href="#">CSS3 Pelangi</a>
  • Copyright © - Blog Anak Madura

    Blog Anak Madura - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan